Hari ini seperti biasanya, aku masuk
kuliah jam 07.25. aku seorang mahasiswa yang sedang studi S1 di salah satu
perguruan tinggi negeri di kota bandung. Tak seperti biasanya, cuaca seakan tak
mendukung. matahari terlihat menutup diri di balik awan putih, seakan
menandakan hari ini cuaca akan turun hujan.
Meski begitu, aku antusias
menghadapinya saat bernagkat menuju kampus. Jarak antara tempat tinggalku ke
kampus sekitar 500 meter. Lumayan capek bila berangkat dengan jalan kaki.
Hujan semakin deras, keberangkatanku
menuju kampus kini terhalangi. terlebih aku berangkat tak memakai mobil atau
motor. Artinya aku jalan kaki. Saat hujan semakin deras, aku terburu-buru
dengan jam masuk kuliah. Terpaksa aku lari ke kampus hujan-hujanan tanpa bawa
payung, hanya bermodal jas tebal menyelimuti badanku saat berangkat ke kampus.
Sesampainya aku di kampus. Alhasil,
pakaianku basah semua. Baju yang di pakai pun mulai tak enak tuk di pakai.
Bayangkan saja aku belajar dengan baju basah. Huh, biarlah kali ini aku terima
ini resikoku sebagai mahasiswa dalam belajar. Tetapi, dibalik itu semua ada
nilai disiplin yang ku tanam. Aku berusaha agar tak terlambat masuk kuliah.
Meski hujan menghalangi, itu tak membuatku patah semangat untuk tetap berangkat
ke kampus.
BASAH, yah memang basah. Mau gimana
lagi, dari pada telat masuk kuliah. Itulah kalimat yang terungkap dalam hatiku.
Resikonya proses pembelajaran pun mulai tak enak kurasakan di tambah pengajaran
dosen yang kali ini menjenuhkan. Apalagi suaranya pelan di tambah kencangnya
suara hujan. Membuat proses belajar seperti sedang mendongeng anak yang akan
tidur.
Hampir 30 menit dosen menerangkan
materi dengan nada pelan. Hawa ngantuk pun mulai menghampiri. Mataku mulai tak
tahan, membuatku tak focus dalam pembelajaran. Aku berusaha mencari strategi
agar rasa kantuk ini hilang.
Tak lama kemudian, aku teringat di
tasku ada BON CABE. Tanpa berfikir panjang disela-sela dosen mengajar,
aku makan bon cabe sembunyi-sembunyi hanya karena untuk menahan rasa ngantuk di
kelas. Ini kulakukan bukan kemauan nafsuku tetapi ini kulakukan karna aku
menghargai dosen yang mengajar.
Sampai di akhir pembelajaran.
Alhamdulillah, akhirnya rasa kantukku di awal pembelajaran hingga usai hilang
seketika. Ini berkat BON CABE yang kubawa. BON CABE yang tak kusangka
dapat bermanfaat saat rasa kantuk melandaku di kelas. Andai bisa menjadi
rekomendasi, aku menyarankan bagi siswa atau mahasiswa yang suka ngantuk saat
belajar. Bawalah BON CABE untuk menghilangkan rasa kantuk, ini sudah terbukti
olehku dan aku selalu membawanya guna antisipasi saat rasa kantuk tiba.
Selain manfaat BON CABE, ada nilai
lain dari kisahku ini. Aku berfikir menahan rasa kantuk demi menghargai
seseorang dosen yang mengajar itu lebih baik dari pada tidak. Bagaimana pun
dosen pun sama halnya seperti guru di sekolah dan guru atau dosen adalah
seorang pejuang bangsa dan pejuang bangsa adalah seseorang yang perlu dihargai
oleh rakyatnya karena merekalah kita dididik dengan sepenuh hati untuk meneruskan
bangsa ini
Wassalam
Semoga bermanfaat
Salam,
Salam,
M.
Muallifi – Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati (Jur.Jurnalistik)
0 komentar:
Post a Comment